Di ruang sidang pendadaran, pertanyaan berikut ini keluar dari mulut seorang dosen penguji:
"Mas, anda senang menulis puisi ya?"
"Tidak suka Pak!" Jawab saya tegas.
Kenapa bapak dosen penguji itu melontarkan pertanyaan tersebut pada saya?
Jawabannya..
Karena kata pengantar yang ada pada skripsi saya sungguh teramat panjang dan juga puitis.
Kalo panjang ia, tapi kalo puitis(?) Ndak tau lah..
Oleh karena itu, majelis penguji pun (tepatnya salah satu dosen aja sih) meminta saya untuk merubah kata pengantar tersebut dengan yang lebih singkat saja.
Kalo panjang ia, tapi kalo puitis(?) Ndak tau lah..
Oleh karena itu, majelis penguji pun (tepatnya salah satu dosen aja sih) meminta saya untuk merubah kata pengantar tersebut dengan yang lebih singkat saja.
Maka
di sini saya sampaikan pengumuman; kata pengantar yang panjang tersebut
pada akhirnya tidak jadi saya sisipkan di dalam skripsi saya yang
terbaru (edisi revisi).
Lantas, daripada tulisannya mubazir begitu saja; saya berpikir lebih baik di-publish di dalam catatan ini saja. Mau senyum silakan.. mau berujar "saudara ini mahasiswa sastra atau teknik?" juga silakan :-).
Ini hanyalah sebatas cara saya dalam mengungkapkan kebahagiaan :-).
---
Alhamdulillaai rabbil ‘aalamiin, segala puji dan kesempurnaan hanyalah milik Allah ta’ala semata. Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam, kepada keluarga beliau, sahabat-sahabat beliau, tabi’in, attabi’ut-tabi’in, beserta orang-orang yang senantiasa konsisten menjalankan segala macam risalah sebagaimana telah beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam contohkan. Penulis bersaksi bahwa tiada illah yang wajib diibadahi melainkan Allah ta’ala. Penulis juga bersaksi bahwa Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah hamba dan juga utusan-Nya yang paling akhir; tidak ada lagi seorang nabi dan rasul pun setelahnya.
Tepat tanggal 5 Maret 2012, untuk pertama
kalinya penulis berhadapan langsung dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan
soal tugas akhir. Setelah hari itu, waktu pun terus berjalan, terus dan terus.
Hingga tak terasa, kurang lebih sepuluh bulan sudah penulis menghabiskan waktu
untuk menuntaskan soal tugas akhir tersebut. Dalam rentan waktu itulah penulis
benar-benar baru merasakan status sebagai seorang mahasiswa yang sesungguhnya.
Skripsi adalah soal ujian sepanjang pengerjaan; inilah kesimpulan sederhana
yang bisa penulis tarik dari berbagai dinamika yang didapatkan penulis selama
mengerjakannya. Selesai satu masalah muncul masalah lain; selesai satu “soal”,
muncul lagi “soal-soal” berikutnya. Hingga, dengan mengerjakannya, penulis
semakin menyadari berbagai kekurangan yang ada pada diri penulis.
Keyakinan dan motivasilah yang menjadi
penyebab bagi penulis untuk terus bertahan di dalam mengerjakannya. Keyakinan
akan apa? Keyakinan akan kebenaran kalam illahi yang menyatakan bahwa bersama
dengan kesulitan akan ada kemudahan. Maka penulis bersaksi, sungguh berbagai
kemudahan telah penulis dapatkan selama mengerjakan soal tugas akhir ini.
Syaratnya hanya satu, tinggal mau saja mengerjakannya, dengan penuh keseriusan
dan kesabaran. Penyebab berikutnya adalah adanya motivasi; motivasi dari dari
siapa? Motivasi dari orang tua, saudara-saudara kandung, para dosen, laboran,
dan juga kawan-kawan dekat penulis yang telah berjasa sedemikain besar di dalam
proses pengerjaan tugas akhir ini. Maka, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mereka semua.
Untuk ibunda Rohayati tercinta, penulis
sampaikan terima kasih yang teramat tulus atas do’a dan berbagai dukungan yang
ibunda berikan kepada penulis. Sungguh, ucapan terima kasih ini tidak akan
pernah bisa mengimbangi segala macam kebaikan yang telah ibunda perbuat kepada
penulis. Semoga Allah ta’ala senantiasa menjaga ibunda di dalam
keistiqamahan menjalankan kebaikan. Untuk ayahanda Ikin Asikin tercinta rahimahullaahu
ta’ala—semoga Allah ta’ala senantiasa menyangi ayahanda. Penulis
masih sangat ingat pesan yang pernah ayahanda sampaikan kepada penulis sewaktu
usia penulis masih kecil, “kahade Ép, bapa mah nitip, ari gaul téh kudu
jeung jalma anu saroléh.” Insya Allah petuah mulia itu akan senantiasa
penulis jalankan sampai kapan pun.
Berikutnya, berdosa rasanya jika pada
kesempatan ini penulis tidak menyampaikan ucapan terima kasih secara khusus
kepada orang yang telah membimbing penulis di dalam mengerjakan tugas akhir
ini, beliau adalah; bapak Urip Agus Salim, S.T., M.Eng.Sc. Terima kasih atas
bimbingan yang telah bapak berikan. Terima kasih atas berbagai suplemen
penyemangat yang bapak berikan tatkala penulis mulai futur saat
menuntaskan “soal” demi “soal” yang hadir di dalam pengerjaan skripsi ini.
Terima kasih atas diskusi ilmu agama yang demikian filosofis dan berbobot itu. Terima
kasih atas berbagai sumber literasi berupa jurnal, soft copy buku-buku
referensi, dan file-file lainnya yang telah diberikan kepada penulis
saat proses bimbingan berlangsung.
Berikutnya, berdosa juga rasanya jika pada
kesempatan ini penulis tidak menyampaikan terima kasih yang tulus kepada
ke-empat saudara kandung penulis yang telah memiliki andil sedemikian besar
dalam menopang kelancaran kuliah penulis, hingga penulis bisa menyelesaikan
tugas akhir ini. Untuk Ang Yayat, penulis sampaikan terima kasih yang tulus
atas segala macam dukungan dan juga petuah penyemangatnya. Salam ta’zim
dari penulis untuk Téh Ice; istri terbaik yang telah disandingkan Allah bersama
dengan Ang Yayat. Salam ceria dari penulis untuk putra-putri Ang Yayat dan Téh
Ice; Yusuf Siddieq Maulana dan Cindy Ivana Maharani. Jadilah kalian orang yang
shaleh, shalehah dan juga berilmu.
Untuk Ang Dédé, penulis sampaikan terima kasih
yang tulus atas segala macam dukungan dan pengorbanan yang telah Ang Dédé
perbuat selama ini. Penulis memohon maaf atas ketidakterbalasan pertanyaan Ang
Dédé terkait skripsi yang sedang penulis kerjakan, “kumaha Ép, rapih can
skripsi téh?”. Semoga ucapan terima kasih yang ada di dalam kata pengantar
ini bisa menjadi jawaban atas pertayaan tersebut. Salam ta’zim dari
penulis untuk Téh Ani; istri terbaik yang telah disandingkan Allah bersama
dengan Ang Dédé. Salam ceria dari penulis untuk putra-putra Ang Dédé dan Téh
Ani; Muhammad Naufal Hadi Anshari Zailani dan Zaki Ahmad Fauzi. Jadilah kalian
orang yang shaleh dan berilmu.
Untuk Ang Jéjén, penulis sampaikan terima
kasih yang setulus-tulusnya atas segala macam dukungan moril dan juga materil
yang telah Ang Jéjén berikan. Siapa pun tahu kalau biaya kuliah itu mahal, tapi
hal tersebut tidak menjadikan Ang Jéjén enggan untuk menopang segala macam
kebutuhan penulis selama kuliah. Sekali lagi, hatur nuhun pisan. Salam ta’zim
dari penulis untuk Téh Irin; istri terbaik yang telah disandingkan Allah
bersama dengan Ang Jéjén. Semoga Allah segera mengaruniakan buah hati yang
shaleh/shalehah kepada Ang Jéjén dan Téh Irin.
Untuk saudara kandung penulis yang terakhir,
Rosid Nurmajid, penulis berpesan, “ilmu yang benar itu harus mampu menjadikan
kita tunduk kepada Dia yang telah memberikannya kepada kita. Siapakah Dia yang
telah memberikan ilmu itu? Dialah Allah. Maka pahamilah segala macam
tuntutan-Nya terhadap kita. Tidak hanya sekedar dipahami, tapi yang jauh lebih
penting daripada itu adalah; jalankanlah ia di dalam kehidupan kita yang nyata.
Itulah ilmu yang berkah. Semoga engkau tetap teguh dan istiqamah di jalan
pencarian ilmu. Dan aku pun, insya Allah sedang berupaya sekuat tenaga untuk
tetap konsisten di jalan itu—mencari ilmu.”
Berikutnya lagi, penulis sampaikan terima
kasih kepada babak Sunyoto dan bapak Sunadri A selaku laboran di Laboratorium
Teknologi Mekanik JTMI UGM yang telah banyak membatu penulis selama proses
“pengulangan belajar” di Laboratorium Teknologi Mekanik. Interaksi yang cukup
lama dengan beliau berdua menjadikan penulis semakin mensyukuri status
kemahasiswaan yang sedang disandang oleh penulis. Terima kasih juga penulis
sampaikan kepada bapak Ir. M. Waziz Wildan, M.Sc., Ph.D. selaku ketua Jurusan
Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, kepada bapak
Prof. Dr.-Ing. Ir. Harwin Saptoadi, MSE. selaku ketua Program Studi Teknik
Mesin Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik Universitas Gadjah
Mada, dan juga kepada bapak Ir. Mudjijana, M.Eng. selaku dosen pembimbing akademik
penulis selama kuliah di Jurusan Teknik Mesin dan Industri Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada.
Berikutnya lagi, penulis sampaikan terima
kasih kepada seluruh kawan-kawan penulis di Prodi Teknik Mesin ’08. Sungguh,
kebersamaan yang sudah terjalin ini terasa demikian singkat. Kepada kawan-kawan
anggota Laskar Androméda 17, penulis juga menyapaikan terima kasih yang
setulus-tulusnya. Bisa kenal dan bersama-sama dengan antum semua adalah
sebuah anugrah yang tak ternilai harganya. Kepada seluruh kawan-kawan Forsalamm
Teknik ’08 dan juga angkatan-angkatan lainnya, penulis juga sampaikan terima
kasih yang setulus-tulusnya. Bisa kenal dan bersama-sama dengan antum
semua adalah sebuah anugrah yang juga tiada ternilai harganya. Kepada
kawan-kawan James Bond di Masjid Nurul Barokah, penulis juga menyampaikan terima
kasih yang teramat tulus. Terima kasih karena telah menjadi bagian yang
mewarnai perjalanan hidup penulis. Semoga keseriusan kawan-kawan di dalam
mengelola dan memakmurkan masjid bisa berbuah kenikmatan yang tiada taranya di
surga kelak. Aamiin.
Berikutnya, kepada mereka yang tidak bisa
penulis sebutkan satu-persatu di dalam pengantar ini, penulis sampaikan terima
kasih yang sama tulusanya. Semoga Allah memberikan balasan terbaik atas segala
macam kebaikan yang telah saudara sekalian perbuat. Kemudian yang paling akhir,
terkait skripsi ini; penulis teramat menyadari berbagai kekurangan yang ada di
dalamnya. Skripsi ini masih teramat jauh dari kata sempurna. Maka, segala macam
kritik dan saran yang disampaikan oleh siapa pun yang sudi membacanya, insya
Allah akan penulis terima dengan senang hati.
Yogyakarta, 24 Desember 2012
Penulis
#CatatanTentangSkripsi
0 komentar