"Shahibatul Izzah", Kutulis namamu cukup dengan cara seperti itu. Tujuannya agar namamu dapat dengan mudah ditulis oleh orang lain dan juga tidak merepotkanmu suatu saat nanti. Insya Allah. Semoga.
Secara ketentuan penulisan alih aksara Arab ke aksara kritis, pada kata "Izzah" harusnya disematkan tanda kutip satu (' --> 'Izzah). Karena, secara ketentuan, setiap huruf "ع" yang dialihaksarakan ke dalam aksara kritis, maka tanda kutip satu harus disematkan terlebih dulu sebelum huruf pertama dalam kata itu ditulis.
Contohnya huruf "ع" dalam kata "العزة". Jika "العزة" kita alihaksarakan ke cara penulisan aksara kritis, maka ia harus ditulis dengan cara sebagai berikut: Al-'Izzah (ada kutip persis sebelum huruf I).
Tapi tatkala ketentuan itu hendak kuikuti, maka pikiranku jauh menerawang ke depan. Terbayang saat engkau akan menuliskan namau dalam soal ujian sekolah, tapi engkau tidak mendapati tanda kutip satu ada dalam pilihan huruf yang bisa kau pilih untuk menuliskan namamu.
Maka sudah barang tentu terbayang dalam benakku, saat itu, sepulang sekolah, aku akan engkau protes. "Kenapa Abah nulis namanya kayak gitu, kan nyusahin Hafshah saat nulis nama di lembar ujian?"
Namun sepertinya aku tak perlu merisaukan hal itu. Banyak juga orang lain yang namanya dimulai dengan huruf "ع" dalam penulisan aslinya, tapi tidak menggunakan tanda kutip satu sebelum huruf pertama pada namanya ditulis dalam Bahasa Indonesia. Contohnya adalah: "عبد الرحمن", cukup ditulis dengan "Abdurrahman", "عبد الحميد" ditulis dengan "Abdul Hamid", dan masih banyak lagi Abdul-Abdul lainnya.
Maka, Abah merasa berkepentingan untuk menegaskan sedari awal tentang cara penulisan namamu yang paling benar. Jika kau ingin tahu bagaimana cara menulis namamu yang paling shahih, maka rujuklah ia ke bahasa aslinya yaitu Bahasa Arab.
Namamu adalah:
"حفصة صاحبة الزة"
(dengan segala ketentuan cara baca, makharijul huruf, dan sifatul huruf yang melekat padanya ^^).
Allaahu ta'ala a'lam
Wa baarakallaahu fiik.
Ditulis di dalam Bus Budiman yang sedang meluncur dalam perjalanan dari Ciamis menuju Tangerang.
Malangbong, 23 Juli 2017
0 komentar